Lifelong Learning: Apa Itu, Manfaat, Media, dan Tips Menjalankannya

Kalau nanti pekerjaanmu terganti oleh robot, hadapilah dengan lifelong learning alias belajar sepanjang hayat. Langkah ini membuatmu lebih fleksibel sehingga mudah menghadapi perubahan dunia kerja.

Tak hanya itu, lifelong learning juga punya manfaat untuk kesehatanmu. Menarik, kan?

Mister Erdi akan mengupas tuntas lifelong learning dalam artikel ini. Yuk, simak selengkapnya!

Apa Itu Lifelong Learning?

apa itu lifelong learning

© Freepik.com

Kita mulai pembahasan dengan definisi. Melansir Reedlifelong learning adalah istilah untuk belajar di luar sekolah. Otomatis, pembelajaran tersebut dijalani secara sukarela.

Nah, seperti namanya, lifelong learning dijalani seumur hidup. Tujuannya sendiri bermacam-macam, mulai dari pengembangan diri hingga karier.

Dalam bahasa Indonesia, istilah ini disebut dengan belajar sepanjang hayat.

Mengapa Lifelong Learning Penting?

Lifelong learning bukanlah sebuah kewajiban. Glints sudah sempat menyinggung hal ini di atas.

Walau begitu, komitmen ini tetaplah penting. Berikut beberapa manfaat lifelong learning yang bisa kamu rasakan:

1. Mengembangkan karier

belajar sepanjang hayat untuk melejitkan karier

© Freepik.com

Pertama-tama, belajar sepanjang hayat bisa mengembangkan kariermu.

Kalau terus-menerus belajar, kamu akan punya banyak skill. Ini bisa membuatmu bersinar di mata perusahaan.

Siapa tahu ada kesempatan untuk naik gaji, bahkan promosi. Kamu tentu tak ingin kelewatan semua itu, kan?

Tak hanya itu saja, beberapa bidang profesi memang menuntutmu terus-menerus mempelajari hal baru. Melansir TheRichest, bidang-bidang itu misalnya:

  • software developer
  • marketing manager
  • dokter
  • dan lain-lain

2. Adaptasi dengan teknologi

lifelong learning untuk adaptasi dengan teknologi

© Freepik.com

Berdasarkan prediksi McKinsey, per 2030 nanti, akan ada 400-800 juta orang yang pekerjaannya tergantikan oleh teknologi. 

Lalu, bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut? Lifelong learning adalah jawabannya. Untuk memperjelas ini, Glints akan memberikan contoh.

Misalnya, Budi bekerja melakukan pekerjaan A. Ternyata, saat ini, pekerjaan tersebut sudah bisa diselesaikan dengan cepat oleh sebuah aplikasi.

Akan tetapi, Budi tak khawatir. Selama ini, ia belajar programmingdigital marketing, sampai membuat konten YouTube. 

Dengan bekal skillskill tersebut, Budi diterima kerja dengan posisi pemasar digital. Pergantian dan penyesuaian karier ini tentu bisa mulus karena lifelong learning.

3. Eksplorasi karier

belajar sepanjang hayat untuk eksplorasi karier

© Customerinsightleader.com

Mulai bosan dengan pekerjaanmu? Seperti dituliskan Corporate Finance Institute, coba biasakan belajar hal baru secara terus-menerus.

Kamu jadi punya tantangan baru yang harus kamu selesaikan. Siapa tahu, tantangan baru itu bisa menjadi pilihan pekerjaanmu selanjutnya. Kalau rasa bosan melanda, kamu sudah tahu harus apa.

5. Baik untuk kesehatan

lifelong learning untuk menjaga kesehatan

© Freepik.com

Melansir Walden University, belajar terus-menerus bisa menjaga kesehatan sel otakmu. 

Dengan begitu, pikun bisa dicegah. Kemampuan berpikirmu juga bisa terus maksimal.

Media Belajar untuk Lifelong Learning

media belajar sepanjang hayat

© Kent.edu

Seperti yang sudah Glints singgung, belajar sepanjang hayat tak dilakukan di sekolah. Lalu, dari manakah kamu bisa belajar?

Berikut pilihan sarana belajar sepanjang hayat yang bisa kamu pakai:

  • membaca buku
  • berlangganan newsletter
  • menonton video edukasi
  • ikut webinar

Pilihlah cara belajar yang menurutmu paling menyenangkan. Dengan begitu, lifelong learning bisa dijalani tanpa beban. 

Tips Mempraktikkan Lifelong Learning

tips lifelong learning

© Freepik.com

Training Magazine punya tips belajar sepanjang hayat. Berikut rangkuman beberapa poinnya untukmu:

1. Priority

Prioritaskan belajar dalam hidupmu. Luangkan waktu setengah sampai satu jam setiap hari untuk membangun skill baru.

2. Reflect

Sudah selesai mempelajari satu materi? Coba lakukan review, ya. Dengan begitu, kamu tak cepat lupa.

3. Action learning

Selanjutnya, ada action learning. Setelah belajar teori, coba praktikkan. Prosesmu belajar sepanjang hayat akan jadi lebih maksimal.

4. Curiosity

Saat belajar, jagalah rasa ingin tahumu. Banyaklah bertanya agar kamu benar-benar paham topik yang sedang dibahas.

5. Teach

Selain teori dan praktik, mengajar juga bisa membuatmu semakin paham materi dan topik bahasan.

Demikian penjelasannya seputar belajar sepanjang hayat. Yuk, praktikkan agar karier dan dirimu terus berkembang!

More Details

Manfaat Longlife Learning by Glints 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa perbedaan antara "Current" dan "Currently"?

Kenapa sih Bahasa Inggris sangat penting untuk dikuasai?

5 Cara Memperkenalkan Tempat Wisata Dengan Bahasa Inggris Yang Harus Kamu Pahami